- September 10, 2019
- Posted by: Fernando Oktareza
- Category: News

Smart Palembang – Pada hari ini, Selasa (10/09) Sebanyak 13 peserta calon anggota Komisi Informasi (KI) Provinsi Sumatera Selatan mengikuti test wawancara di Command Center Kantor Gubernur Sumatera Selatan.
Seperti yang diketahui, sebelumnya seluruh peserta ini telah mengikuti test tahap ketiga yakni Uji Psikotes dan Dinamika Kelompok pada tanggal 24 Juli 2019 lalu di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Ernaldi Bahar Palembang.
Pada tahap keempat ini, Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Komisi Informasi Provinsi Sumatera Selatan menekankan keterbukaan yang akuntabel dari seluruh peserta seleksi.
Hal ini diungkapkan, H. Amiruddin Nahrawi (Cak Amir) Selaku Tim Seleksi (Timsel) Rekrutmen Calon Anggota Komisi Informasi Provinsi Sumsel Periode 2019-2023 yang sekaligus menjabat sebagai Staff Khusus Gubernur Sumatera Selatan Bidang Keagamaan, usai dijumpai disela-sela seleksi wawancara.
Cak Amir menjelaskan, keseluruhan peserta yang diseleksi ini diharapkan dapat amanah dalam menjalankan tugasnya apabila terpilih menjadi Anggota Komisi Informasi (KI) di periode selanjutnya.
“Kita minta pertanggungjawabannya sebagai KI karena setiap manusia itu menjadi pemimpin yang artinya akan dimintai pertanggungjawaban baik di dunia maupun di akherat. Untuk itu kita sangat mengedepankan keterbukaan dan transparansi dalam seleksi ini,” jelasnya.
Cak Amir menambahkan, ada juga beberapa kriteria yang pihaknya prioritaskan dalam pemilihan Anggota KI ini diantaranya Kejujuran, Tanggung Jawab dan Tabligh.
“Dari kejujuran kita bisa melihat integritas mereka sebagai pemimpin, lalu dari rasa bertanggungjawab kita bisa melihat bagaimana cara mereka menyelesaikan persoalan dengan baik, dan yang terakhir dari Tabligh kita bisa melihat bagaimana cara mereka menyampaikan kepada masyarakat mengenai keterbukaan publik sehingga masyarakat menerima apa yang menjadi keputusan yang ditetapkan,” ungkapnya.
Ia berharap kepada Calon Anggota KI yang terpilih nanti ketika ada masalah di Sumsel baik itu skala besar ataupun kecil, supaya dapat diselesaikan dengan baik.
“Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain. Dan sangat rugi apabila kita sebagai Timsel tidak mengharapkan hal seperti itu,” tutupnya.