- August 13, 2019
- Posted by: Fernando Oktareza
- Category: Lifesyle, News, Teknologi
Smart Palembang – Edukasi serta hal-hal unik pada umumnya akan ditemui apabila berkunjung ke museum, berbagai macam koleksi artefak hingga diorama peristiwa sejarah sudah pasti ditemui oleh para pengunjung museum.
Mindset masyarakat mengenai museum pastilah hal-hal yang berbau sejarah dan terkesan membosankan. Atas dasar tersebut, Dinas Kebudayaan Kota Palembang berniat untuk membranding Museum SMB II agar lebih dikenal masyarakat.
Siti Ema Sumiatul selaku Plt Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang mengatakan, museum SMB II yang berada dibawah Dinas Kebudayaan membutuhkan branding agar kesan Milennial tertanam di museum SMB II.
“Saat ini, sebagai upaya membranding nya kita sudah punya aplikasi Museum SMB II yang bisa di downnload di Playstore. Jadi ketika masuk museum pengunjung yang melihat benda-benda bersejarah tinggal melakukan scan kode QR di salah satu benda bersejarah tersebut lalu akan muncul informasi mengenai benda bersejarah tersebut,” jelas Ema ketika dijumpai di Grand Atyasa, Selasa (13/08).
Aplikasi ini masih membutuhkan pengembangan, sehingga pihaknya mengajak komunitas, budayawan, dan anak muda, dan pelaku seni untuk ikut andil dalam branding museum SMB II nanti seperti apa.
“Museum ini kan tempat kita mengenal sejarah nenek moyang kita menjaga keminatan masyarakat kepada museum. Salah satu yang kita perbarui merk dan logo, kalau dulu ke museum ada pajangan-pajangan kali ini kita akan melibatkan desian grafis dan Teknologi IT yang ada. Sehingga apa yang diinginkan masyarakat bisa kita tindak lanjuti,” tuturnya.
Ia pun berharap, hasil yang didapat dari inovasi yang pihaknya lakukan yakni bertambahnya jumlah pengunjung dan kedepannya akan berkembangnya visi misi.
“Penambahan jumlah koleksi akan kita lakukan apabila jumlah pengunjung turut bertambah,” tutupnya.