- February 26, 2019
- Posted by: Misdi Misdi
- Category: Artikel, Edukasi, Inspirasi, Kesehatan
Smart Palembang – Berlokasi di lantai sembilan Siloam Sriwijaya Hospitas, Seminar kembali diadakan dengan tema Seminar Awam kenali dan Cegah Bahaya Pneumonia Pada Anak. Apa itu Pneumonia? Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru. Penyebab pneumonia cukup beragam, mulai dari bakteri, jamur, serta sejumlah virus. Bahkan virus flu juga dapat memicu pneumonia pada anak. Anak-anak yang memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia, antara lain bayi yang tidak mendapat air susu ibu (ASI),anak yang kurang gizi,anak-anak dengan HIV, anak yang terkena infeksi campak, anak yang tidak mendapatkan imunisasi dan bayi lahir premature. Dan sejumlah faktor lingkungan juga dapat meningkatkan risiko anak terkena pneumonia, misalnya orang tua yang merokok atau tinggal di pemukiman padat penduduk.
Dalam rangkaian Seminar ini, rangkain dibuka oleh dr. Bona Fernando selaku direktur RS. Siloam Sriwijaya. Pengisi acara seminar sendiri adalah dr. Liem Eremius, SpA dan dr. Irwan Effendi, SpA , M.Biomed. Narasumber tersebut merupakan dokter spesialis anak fulltimer di RS. Siloam Sriwijaya. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi kepada orang tua pasien anak RS. Siloam Sriwijaya untuk mengetahui secara dini dan tindakan yang harus dilakukan jika anak – anak memiliki tanda – tanda mengalami penyakit Pneumonia.
Dalam pemaparannya dr. Liem Eremius Sp.A yang mengawali seminar mengatakan , Indonesia merupakan satu dari sepuluh negara yang memiliki catatan jumlah angka kematian balita tertinggi di dunia. Dengan urutan India, Nigeria, Pakistan, Kongo , Ehtiopia, China , Angola, Indonesia , Bangladesh dan Tanzania. Angka kematian di Indonesia tersebut sebanyak 17% disebabkan oleh pneumonia . Dalam pemaparan medisnya dr. Liem Eremius Sp.A mengatakan rongga hidung merupakan awal masuknya bakteri atau virus yang terjadi pada bayi dan balita terlebih sangat berbahaya bila virus tersebut merupakan virus penyebab pneumonia. Gejala panas yang tinggi pada bayi dan balita perlu diwaspadai bila sudah mencapai 40 derajat celcius. Sepintas gejala dan tanda pneumonia seperti gejala radang paru – paru ditandai dengan batuk dan demam biasa dikuti oleh sesak nafas dan sakit dada. Oleh karena itu, jika bayi dan balita mengalami gejala panas yang tinggi segera lakukan pertolongan pertama dengan memberikan sirup penurun panas , kompres dengan cara baik dan benar dan segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan medis lebih lanjut. Masih dalam pemaparanya, dr.Liem Eremius Sp.A mengatakan bahaya dari penyakit Pneumonia diantaranya adalah bisa menyebabkan kelumpuhan,retardasi metal,kematian,kejang lalu dapat berakitbat gangguan belajar , gangguan pendengaran , gangguan sikap serta perkembangan motorik terlambat.
Diusia rentan pada bayi dan balita hingga tiga tahun atau seribu hari pertama merupakan masa yang rentan oleh karena itu dr. Liem Eremius Sp.A sangat menyarankan agar orang tua sangat menjaga dan perhatian akan kesehatan bayi dan balita dimasa – masa tersebut. Usia tersebut rentan terkontaminasi bakteri atau virus dikarenakan antibody bawaan menurun , sistem imun yang belum matang dan kolonisasi kuman di rongga hidung tinggi.
Dalam seminar ini pemaparan selanjutnya dilanjutkan oleh dr. Irwan Effendi Sp.A , M.Biomed. Dalam pemaparanya , dr. Irwan mengatakan pemberian vaksin pneumokokus berdasarkan data dari WHO pemberian vaksin yang tepat adalah usia dibawah lima tahun dan Ikatan Dokter Anak Indonesia telah memasukan jadwal vaksin pneumonia pada jadwal imunisasi nasional. Perlu diperhatikan saat pemberian vaksin adalah kondisi kesehatan bayi dan balita , konsultasikan keadaan kesehatan anak kepada dokter perihal ada atau tidaknya alergi dan penyakit sebelumnya selain itu biarkan dokter untuk membantu kapan waktu yang tepat untuk memberikan vaksin. Berkurangny stress pada bayi dan balita sebelum atau sesudah vaksin sangat mempengaruhi psikologis anak oleh karena itu diusahkanan kepada orang tua untuk memberikan perhatian lebih . Pemberian vaksin pneumokokus secara berkala pada bayi dilakukan berkala yaitu pada usia 2, 4, dan 6 bulan dan 12 – 15 bulan.
Dalam seminar ini diadakan pula tanya jawab yang dijawab langsung oleh dr. Liem Eremius Sp.A dan dr. Irwan Effendi Sp.A . BioMed. Sangat auntusias para peserta workshop tersebut karena banyak yang belum tau perihal penyakit ini terlebih rentan menyerang anak – anak.
Salah satu peserta workshop yang bernama Eci ( 33 Th ) yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang beralamat di Sukarami beralamat di Jl.Jogya ,diibelakang SMA 17 Palembang .Eci mengatakan undangan ini ia dapatkan dari sosmed Instagram RS.Siloam Sriwijaya. Motivasi Eci untuk mengikuti workshop ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gejala dan apa yang dimaksud dengan pneumonia. Karena memang sebelumya Eci belum pernah mengikuti workshop sebelumnya. Ditanyakan perihal pelayan RS.Siloam Sriwijaya, Eci mengatakan pelayanan di Siloam sangat bagus , tempat yang bersih dan sangat nyaman bagi anak – anak karena RS.Siloam khusus tempat anak – anak sangat nyaman tidak berbau obat.