Saham Bluechip Anjlok, Investor dan Perbankan Diterpa Kekhawatiran

Smart Palembang – Sektor perbankan merupakan salah satu motor penggerak Bursa Efek Indonesia dimana beberapa saham disektor perbankan mempunyai kapabilitas yang besar. Adanya penurunan harga saham-saham sektor perbankan yang di akibatkan oleh pandemi Covid-19 turut mempengaruhi kinerja bursa secara keseluruhan beberapa bulan terakhir ini.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Palembang, Hari Mulyono menilai anjloknya saham perbankan saat ini salah satunya disebabkan oleh sentimen negatif dari penanganan pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan akan berakhir.

“Kondisi penurunan saham perbankan ini dikarenakan kondisi perekonomian di Indonesia yang mengalami perlambatan akibat wabah virus corona, serta belum jelas kapan pandemi ini berakhir sehingga kekhawatiran menerpa sektor perbankan karena ditakutkan kredit macet,” katanya saat dihubungi Tim Smart Fm Palembang, Senin (18/05) kemarin.

Dalam beberapa bulan terakhir kondisi saham-saham Blue chip perbankan seperti BBRI, BMRI dan BBCA yang memiliki kapabilitas besar mengalami penurunan tajam.

“Akibat penurunan tajam yang dialami saham-saham Bluechip ini, maka secara makro bursa juga mengalami penurunan yang tajam pula dan pada akhirnya membuat investor lokal saat ini diterpa kekhawatiran,” katanya.

Menurutnya, hal lain yang membuat penurunan tajam dari saham-saham sektor perbankan adalah kebijakan restrukturisasi kredit yang turut menjadi faktor kekhawatiran perbankan karena kesulitan debitur menunaikan kewajiban angsuran terhadap perbankan sehingga berpengaruh terhadap pendapatan dari perbankan itu sendiri.

“Akibat kesulitan debitur dalam menunaikan kewajiban angsuran terhadap perbankan tentunya ini akan berdampak kepada keuntungan bank sehingga terjadilah penurunan saham,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Hari, menjadi hal yang wajar apabila bank turut selektif dalam memberikan kreditnya kepada calon debitur supaya kedepan tidak menimbulkan efek kerugian terhadap bank tersebut.

“Secara keseluruhan, di satu sisi perbankan harus tepat dalam memberikan kredit kepada calon debitur dan di sisi lain para investor juga harus memperhatikan baik-baik bank seperti apa yang harus dipilih, karena pertimbangan investor saat ini kemungkinan memilih bank yang memiliki sumber pendapatan lain selain dari sisi kredit,” tutupnya.

 

Penulis : Fernando Oktareza

Sumber Foto : Kontan



Leave a Reply