- May 8, 2020
- Posted by: Bayu Prabowo
- Category: Artikel, Kesehatan
Smart Palembang – Beberapa hari lalu warganet dihebohkan dengan pemberitaan mengenai foto-foto kepala daerah yang terpasang di kemasan sembako bantuan untuk warga yang terdampak Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com, sejumlah netizen menganggap pemasangan foto tersebut tidak etis sebab sebagai bupati petahana yang akan kembali bertarung, pemasangan foto itu terkesan ajang mencuri start kampanye untuk kepentingan pilkada tersebut.
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Sumatera Selatan, Bagindo Togar mengatakan bahwa hal ini tidak salah secara legal formal, namun secara etika justru bermasalah.
“Kalau secara etika hal ini saya pandang tidak relevan dengan situasi saat ini, meskipun secara legal formal tidak salah. Tapi ingat, sanksi pelanggaran etika itu nilainya luar biasa,” ungkapnya saat dihubungi Tim Smart FM Palembang, Rabu (06/05).
Menurutnya, jika ingin memberikan bantuan dengan dana yang bersumber dari anggaran negara sebaiknya dipasang logo pemerintah daerah saja supaya tidak menimbulkan polemik di masyarakat.
“Pemasangan foto pribadi saya rasa kurang tepat jika sumber dananya dari anggaran negara, alangkah baiknya dipasang logo Pemerintah Daerah saja supaya tidak menjadi blunder dan terhindar dari muatan politik,” ujarnya.
Mengingat kabar pemasangan foto di kemasan sembako Covid-19 ini sudah beredar luas di berbagai media, Togar berharap kedepannya agar para elit-elit politik dapat lebih peka terhadap persoalan yang terjadi saat ini.
“Saya harap elit-elit politik bisa peka terhadap situasi yang terjadi saat ini supaya kedepannya nanti tidak muncul kesan bahwa ada koptasi anggaran yang dilakukan oleh para pejabat,” tutupnya.
Penulis : Fernando Oktareza
Sumber Foto : Tribun Sumsel