- September 3, 2019
- Posted by: Fernando Oktareza
- Category: Edukasi, Inspirasi, Lifesyle, News
Smart Palembang – Teknologi yang semakin canggih di zaman sekarang membuat masyarakat dengan mudah mengakses Informasi, hal ini tentu menjadi penyebab berkurangnya minat baca sehingga minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan semakin hari semakin berkurang.
Menanggapi hal ini, Widyaiswara Madya Perpustakaan Nasional Sudarto menjelaskan, selain kecanggihan teknologi yang membuat informasi mudah di akses, salah satu penyebab Perpustakaan kurang diminati oleh masyarakat adalah sosialisasi yang diberikan perpustakaan masih bersifat pasif.
“Perpustakaan ini sifatnya pasif dikarenakan selama ini perpustakaan hanya menunggu pengunjung datang, kalau begitu sampai kapan perpustakaan bakal diminati,” ungkapnya saat menghadiri Pembukaan Stakeholder Meeting Tingkat Provinsi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, di Hotel Horison Palembang, Selasa (03/09).
Untuk itu, lanjut Sudarto, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya dalam menumbuhkan minat baca masyarakat salah satunya melalui program revitalisasi guna menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi yg aplikatif dan inklusif.
“Hal ini dilakukan karena kita melihat perpustakaan saat ini masih sulit terbuka bagi masyarakat,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan, Mislena menuturkan pihaknya bersama Perpustakaan Nasional mengupayakan membangun perpustakaan berbasis inklusi di desa-desa Kabupaten yang belum memiliki perpustakaan.
“Tahun ini Sumsel membangun perpustakaan di 3 Kabupaten 3 Desa yaitu Kabupaten OKI, Musirawas, dan Banyuasin. Dengan bantuan Bapenas (Badan Perpustakaan Nasional) Perpustakaan akan terfasilitasi oleh Komputer, rak buku, termasuk pelatihan pengelolanya agar misi Pemprov Sumsel terus berlanjut,” tutupnya.