Permudah Penyediaan Cuko, Pempek Honey Siap Produksi Cuko Saset dan Serbuk

Smart Palembang – Sudah tidak diragukan lagi bahwa Cuko memiliki peranan penting dalam menciptakan cita rasa pada pempek, cuko yang tidak enak akan menyebabkan pempek menjadi tidak enak juga pada saat dimakan.

Cuko memiliki rasa khas manis, asam, pedas dengan paduan flavor caramel, bawang putih, cabai yang difermentasi. Pada saat pempek akan dieksport atau dijual ke luar provinsi, ada beberapa kendala yang dialami oleh para owner pempek yang ada di Palembang.

Cuko berupa cairan yang bulky, menyebabkan biaya pengiriman dan pengemasan sangat mahal, bahkan beberapa ekspedisi udara menerapkan aturan khusus tentang pengangkutan produk cair (termasuk cuka) yang menyebabkan biaya pengiriman menjadi lebih mahal, cuko cair sangat tidak stabil, akibatnya mudah rusak akibat adanya goncangan dan suhu yang tidak terkontrol selama pengangkutan.

Selain itu, masalah yang paling besar, umur simpan cuko pempek sangat pendek, sekitar 2 – 3 hari, jika dikemas dengan rapat akan timbul gas, yang menyebabkan perubahan pada citarasa cuko.

Melihat fenomena ini, salah satu toko Pempek terkemuka di Kota Palembang yakni Pempek Honey memiliki solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan memproduksi cuka instan. Ada dua bentuk cuko instan yang akan diproduksi oleh pempek Honey yaitu cuko saset dan cuko serbuk.

Owner Pempek Honey, Ibu Ais menyampaikan bahwa motivasinya meluncurkan inovasi cuko saset dan serbuk ialah supaya dapat menyediakan cuko pempek bagi orang yang bisa membuat pempek, namun tidak mahir membuat cuko (terutama bagi orang yang tinggal diluar Palembang).

“Orang yang tinggal di kota lain seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Makasar saya harap juga dapat mengkonsumsi pempek yang kualitas cukonya sama persis dengan kualitas cuko yang ada di kota aslinya yaitu Palembang. Sedangkan bagi teman-teman pengusaha pempek yang akan menjual pempeknya ke kota lain, tidak perlu dipusingkan lagi dengan cuko, karena pengusaha pempek tinggal beli saja cuko saset dari Pempek Honey,” katanya, Minggu (01/12).

Selain itu, Ia menambahkan, tujuannya menciptakan cuko saset dan bubuk ini supaya produk tersebut dapat dijual seperti kecap saset yang dapat dibeli dimana saja, di warung, toko oleh-oleh bahkan di minimarket-minimarket.

Keberhasilan pempek Honey memproduksi cuko instan sangat dibantu dengan bimbingan dan pendampingan para Ahli Pangan dari Universitas Sriwijaya melalui kegiatan Pengabdian Inovasi.

Menurut Sugito, S.TP., M.Si., IPM selaku ketua pelaksana kegiatan mengatakan, bahwa dosen sebenarnya dibekali tiga tugas utama, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tujuan utama pengabdian adalah untuk membantu masyarakat (baik perorangan, kelompok maupun pemilik usaha) dalam menyelesaikan berbagai persoalan sesuai bidang ilmu masing-masing.

“Namun yang paling penting adalah singkronisasi antara persoalan-persoalan di masyarakat dan IKM dengan solusi yang ditawarkan, karena solusi hendaknya dibangun dari penelitian-penelitian dosen yang akurat,” jelasnya.

Sugito menambahkan, sebenarnya banyak penelitian-penelitian dosen yang applicable, tetapi dosen sering kesulitan mencari partner dalam mengaplikasikan teknologi tersebut.

“Saya dan Pempek Honey sebenarnya sudah membangun simbiosis mutualisme, Pempek Honey memiliki masalah dalam memproduksi cuko, ternyata saya punya banyak penelitian-penelitian cuko yang selama ini tidak dimanfaatkan, akhirnya melalui kegiatan pengabdian ini kedua belah pihak diuntungkan,” katanya.

Sugito melanjutkan, saat ini masalah penting pada cuko adalah berhubungan dengan umur simpan, cuko memiliki umur simpan yang pendek, terutama cuko yang disimpan di suhu ruang.

“Rata-rata dalam jangka waktu 5 hari, cuko sudah basi apalagi cuko yang dikemas dengan kemasan plastik, setelah disimpan selama 5-6 hari kemasan sudah mulai menggelembung yang semakin lama akan semakin besar dan lama-lama bisa pecah. Ini menjadi masalah serius jika cuko akan dikirim keluar kota,” lanjutnya.

Menurut ibu Ais, cuko pempek instan ini sangat mendukung program Pempek Honey untuk Go Internasional, agar pempek tidak hanya menjadi jago kandang saja tetapi bisa juga dijual di Negara lain (ekspor).

“Kami harap dengan kehadiran cuka instan ini, seluruh masalah pada cuka sudah terjawab dan kami siap melakukan ekspor pempek ke beberapa Negara Asia Tenggara. Dua hari yang lalu, kami baru pulang dari Malaysia untuk melakukan MoU dengan lembaga ekspor-impor yang ada di sana dan Alhamdulillah awal tahun 2020, kami siap mengekspor pempek ke Malaysia,” jelasnya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Dr. Ir. Umi Rosidah, M.S, Dr. Ir. Kiki Yuliati, Dr. Ir. Tri Wardani Widowati dan Drs. Giartama, M.Pd.



Leave a Reply