- May 6, 2020
- Posted by: Bayu Prabowo
- Category: Artikel, Ekonomi, Kesehatan
PALEMBANG SONORA – Ketua Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang Yenny Anggraini, SH , M.Ikom dalam wawancara dengan Sonora mengatakan bahwa akibat pandemi wabah corona selain menurunkan omset pedagang, hal ini juga mengakibatkan naiknya harga bahan baku pembuatan pempek terutama gula pasir, menurutnya gula pasir digunakan sebagai bahan baku membuat cuka pempek.
“bahan baku membuat pempek rata-rata masih normal, hanya gula yang naik significan untuk membuat cuka, bahan bahan lainnya seperti ikan masih normal, kalaupun ada kenaikan tapi tidak banyak, “ ujarnya.
Dirinya menambahkan bahwa meskipun harga gula mengalami kenaikan, dirinya belum berencana menaikkan harga pempek.
“belum ada rencana , kita siasati dengan cara lain,” ujarnya.
Dirinya mengatakan bahwa akibat penurunan omset sebagai akibat dari pandemi wabah corona, maka banyak pengusaha pempek terpaksa harus merumahkan sebagian karyawannya.
“karena rata rata toko tutup dan omset turun, mau tidak mau hal yang sangat berat adalah merumahkan karyawan. Jadi ownernya langsung terjun,”ujarnya.
Dirinya menanambahkan bahwa hal tersebut terpaksa dilakukan karena sudah pilihan terakhir dalam menghadapi krisis akibat wabah corona.
“memang berat tapi mau tidak mau, perusahaan lain tidak hanya usaha pempek pasti juga mengalami kesulitan, hanya waktu saja yang membedakan,” ujarnya.
Dirinya berharap agar sesama pedagang pempek lain agar tetap semangat dan tetap mengikuti anjuran pemerintah dan berharap agar pandemi segera berlalu.
“anggota pempek lainnya tetap kreatif, jangan hanya pempek saja, tapi makanan lain yang bisa divariasikan, dan dijual dan yang terpenting keamanan terhadap makanan tersebut,” uajrnya.
Penulis : Jati Sasongko
Sumber Foto : Google.com