- January 28, 2019
- Posted by: Fernando Oktareza
- Category: Ekonomi, News

Smart Palembang – Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK RI) Nurhaida memperkirakan, tekanan dari pasar keuangan global akan berkurang pada tahun ini. Menurutnya, Hal ini dikarenakan dengan menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi negara maju dan melambatnya laju kenaikan FFR.
“Sehingga hal ini akan mengurangi tekanan rebalancing portfolio keluar dari emerging markets”, katanya saat menyampaikan pidato dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 dengan tema “Kolaborasi Membangun Optimisme dan Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan” di Ballroom Novotel Palembang, Senin (28/01).
Di sisi domestik, lanjut Nurhaida, reformasi struktural tetap terus akan dilanjutkan untuk menurunkan ketidakseimbangan eksternal melalui peningkatan ekspor dan substitusi impor.
“Untuk itu kami optimis tren perbaikan perekonomian dan kinerja sektor keuangan yang positif ini akan berlanjut di tahun 2019. Pertumbuhan ekonomi juga akan terus meningkat, diperkirakan mencapai 5,3%, didorong peningkatan efisiensi dan daya saing, serta peningkatan konsumsi Pemerintah dan masyarakat” lanjutnya.
Nurhaida menambahkan, Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan juga diperkirakan tumbuh kuat dengan pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 13±1%, dengan Rasio NPL diproyeksikan turun di akhir tahun 2019.
“Kami juga mencermati bahwa Optimisme ini turut diperlihatkan oleh pelaku perbankan, sebagaimana tercermin dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2019, yang menargetkan ekspansi kredit dan Dana Pihak Ketiga masing-masing sebesar 12,1% dan 11,5%”, tambahnya.
Dengan optimisme perbaikan ekonomi tersebut, Nurhaida memproyeksikan tambahan di pasar modal bertambah 75 –100 emiten baru di tahun 2019, dengan jumlah emisi di kisaran Rp200 triliun – Rp250 triliun.