Memasuki Puncak Kemarau di Sumsel, BMKG Imbau Masyarakat Tidak Melakukan Pembakaran Lahan Sembarangan

Smart Palembang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan di Sumatera Selatan pada bulan Agustus 2019 secara normal telah memasuki puncak kekeringan dan rata-rata curah hujan sangat kecil.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang, Nuga Putrantijo menjelaskan bahwa pada bulan Agustus ini telah memasuki puncak kemarau sehingga curah hujan Sumsel untuk bulan Agustus ini diperkirakan < 20 mm.

“Berdasarkan pantauan kami pada umumnya sebagian besar wilayah Sumsel sudah tidak terjadi hujan selama 6 -10 hari. Pada dasarian I Agustus curah hujan kurang dari 20 mm terjadi di sebagian besar wilayah Sumsel,” kata Nuga, Selasa (06/08).

Bahkan ada beberapa wilayah terpantau tidak terjadi hujan selama 20-30 hari di sebagian Kabupaten Musi Rawas, Lahat, dan Oku Timur. Yang terpanjang adalah 33 hari terjadi di Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang.

“Dasarian I (tanggal 1-10 Agustus) sudah sangat kering hingga dasarian III Agustus. Selain itu, kemarau ini diperkirakan terjadi hingga bulan Oktober mendatang,” lanjutnya.

Dengan adanya aktifitas pembakaran lahan pada akhir-akhir ini akan berpotensi munculnya haze (kekaburan udara) tebal atau bahkan menjadi smoke (asap) yang akan mengganggu aktifitas pada pagi dan sore hari.

“Meskipun potensi terjadinya kabut asap yang parah untuk Kota Palembang sendiri terbilang rendah dikarenakan penanganan yang sigap dari petugas di lapangan,” tandasnya.

Namun demikian, Ia pun menghimbau masyarakat tetap saling mengingatkan untuk melakukan pembuangan sampah ke tempatnya hingga diangkut petugas hingga ke TPS tanpa melakukan pembakaran dan tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan.

“Selain itu, tetap prioritaskan penggunaan masker terutama saat melewati kabut asap dan perbanyak konsumsi air putih apabila beraktifitas lama di luar ruangan agar terhindar dari dehidrasi,” tutupnya.



Leave a Reply