- September 2, 2019
- Posted by: Fernando Oktareza
- Category: News, Teknologi
Smart Palembang – Kota Palembang terpilih menjadi salah satu dari lima Kota di Indonesia yang direncanakan menjadi pilot project peningkatan kapasitas menyusun rencana aksi pengendalian perubahan iklim.
Hal ini diungkapkan Muhammad Ardiansyah selaku Sekretaris Pusat Pengelolaan Risiko dan Peluang Iklim IPB, saat menghadiri kunjungan delegasi UCLG ASPAC (United Cities And Local Government Pasific) terkait pembuatan rencana aksi perubahan iklim, di Ruang Rapat Setda II Pemerintah Kota Palembang, Senin (02/09).
Menurutnya, terpilihnya Kota Palembang atas rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI).
“Selain atas dasar rekomendasi dari KLHK RI, kami juga melihat Kota Palembang memang juga terindikasi terdampak resiko perubahan iklim,” katanya.
Ardiansyah menambahkan, dalam rencana aksi pengendalian perubahan iklim ini nanti terdapat dua kegiatan utama yang akan dilakukan yakni peningkatan kapasitas dalam menghitung inventarisasi gas rumah kaca dan menyusun penilaian kerentanan terhadap perubahan iklim.
“Setelah berlangsungnya dua kegiatan ini, maka dapat disusun sektor yang berkontribusi terhadap emisi, wilayah mana saja yang paling besar terdampak perubahan iklim. Sehingga dapat disusun rencana aksi pengurangan emisi gas rumah kaca,” ungkapnya.
Seperti yang diketahui, lima Kota yang terpilih menjadi pilot project rencana aksi pengendalian perubahan iklim diantaranya Kota Palembang, Makassar, Depok, Denpasar dan Malang.
“Kelima Kota ini masih dalam tahap inisiasi, nanti untuk proses selanjutnya kita akan memberikan pelatihan kepada kelima Kota ini mengenai pengurangan emisi gas rumah kaca,” tutupnya.