- July 8, 2024
- Posted by: Bayu Prabowo
- Category: Artikel
Smart Palembang – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumsel dan Bangka Belitung (OJK Sumsel Babel) bersama Pemerintah Provinsi Sumsel akan terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta pembangunan ekonomi daerah dengan meningkatkan peran sektor jasa keuangan di Sumsel.
Hal tersebut disampaikan OJK Sumsel Babel Arifin Susanto dalam pertemuan tingkat tinggi dan peningkatan kapasitas Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) seluruh Provinsi/Kabupaten/Kota di Sumsel yang digelar di Graha Bina Praja, Auditorium Kantor Gubernur Sumsel, Kamis 7 April 2024.
Arifin mengatakan, hal ini sejalan dengan komitmen bersama yang telah ditandatangani sebelumnya oleh OJK Sumsel Babel dan Pemda Sumsel.
“Sesuai komitmen kami, OJK Sumsel Babel siap bersinergi dengan pemerintah daerah, Bank Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya untuk memajukan perekonomian daerah, mulai dari penyusunan strategi, implementasi, pemantauan dan evaluasi implementasi. strategi literasi dan inklusif,” kata Arifin.
Dalam pertemuan tersebut, Pj. Gubernur Sumatera Selatan selaku Pembina TPID yang juga merupakan Dewan Pengarah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Ketua Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), Elen Setiadi berjanji akan mendorong dan mengembangkan perekonomian daerah. Perlu adanya komitmen, sinergi dan partisipasi aktif dalam seluruh program pembangunan ekonomi daerah termasuk pengendalian inflasi daerah.
“Untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan perekonomian daerah, kita harus mengkoordinasikan seluruh program pembangunan ekonomi daerah, program yang dilaksanakan melalui forum TPAKD, TPID dan TP2DD, termasuk membentuk sekretariat ekonomi daerah bersama,” jelas Elen.
OJK Sumsel Babel menyambut baik dan siap mendukung pembentukan sekretariat bersama perekonomian daerah. Hal ini juga sejalan dengan amanat Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 yang mewajibkan koordinasi antara pemerintah, OJK, dan Bank Indonesia mengenai literasi dan inklusi keuangan untuk mencapai keuangan inklusif.
Saat ini telah terbentuk 1 TPAKD Provinsi dan 17 TPAKD Kabupaten/Kota untuk seluruh Sumsel, yang programnya harus mendorong literasi dan inklusi ekonomi serta pembangunan ekonomi daerah, yaitu:
1. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia /Produk Dalam Negeri dan Bangga Berwisata Indonesia (Gernas BBI/PDN dan BBWI) yang sukses menggelar panen raya pada 24-28 Mei 2024 di Kota Palembang dan dikunjungi 57.000 orang selama acara dengan total nilai transaksi Rp 1,82 miliar
2. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pembiayaan bagi perusahaan-perusahaan di sektor prioritas industri kelapa sawit, khususnya transformasi kelapa sawit, yang berhasil menyalurkan pinjaman/pembiayaan sebesar Rp14,7 miliar pada Mei 2024, meningkat 23,27 persen (yoy);
3. Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (Inclusive Financial Ecosystem) di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam untuk mendorong peningkatan perekonomian nasional berbasis pariwisata dan aset pedesaan unggul yang didukung akses terhadap jasa keuangan
4. Pilot project pengembangan Kopi Sriwijaya khas Sumsel yang berorientasi ekspor , melibatkan sektor hulu dan hilir, didukung dengan business match dan pendanaan dari Lembaga Jasa Keuangan.