- March 30, 2022
- Posted by: Jati Sasongko
- Category: News
Palembang SmartFM – Dalam acara High Level Meeting dan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se – Sumsel yang berlangsung di Ballroom The Zuri Hotel Palembang (30/03/2022), Erwin Soeriadimadja, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengatakan bahwa inflasi Sumsel year on year adalah sebesar 2,41%. Angka ini lebih tinggi dibanding dengan inflasi di pulau sumatera dan nasional. aktifitas ekonomi mendorong kenaikan harga, artinya perekonomian sudah mulai pulih.
“ Perkembangan inflasi masih sesuai koridor, permintaan masih terjaga, kami akan memberikan perhatian kepada ketersediaan kebutuhan pokok,” ujarnya.
Factor pendorong inflasi antara lain harga gas, transportasi, anomaly cuaca, perang Rusia – Ukraina juga merupakan factor pendorong inflasi. Penting untuk menjaga stabilitas inflasi terutama menghadapi hari raya Idul Fitri. Daya beli masyarakat terus didorong untuk pulih dari pandemic covid-19. Selama tiga tahun kebelakang factor pendorong inflasi antar lain daging ayam, bawang merah, cabe merah,bawang putting dan jeruk. Pengendalian inflasi perlu mencari terobosan-terobosan dan inovasi untuk menjaga stabilitas pangan. Sinergi juga diperlukan antara TPID Propinsi dan kabupaten yang bergerak memantau stabilitas. Ada tiga kunci sukses akselerasi ekonomi antara lain penguatan kerjasama antar daerah, meningkatkan produktifitas dan akselerasi pangan di sumsel, memperkuat koordinasi pemerintah pusat dan daerah serta instansi lainnya.
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan bahwa rapat pengendalian inflasi perlu dilakukan secara terus menerus terlebih menghadapi puasa dan lebaran. Perang Rusia- Ukraina memberikan pengaruh terhadap inflasi. System pasar bebas menyebabkan keterkaitan adanya hubungan dagang. Tugas kita bersama untuk menghimbau masyarakat agar jangan berlebihan membeli barang kebutuhan pokok sebab memicu inflasi.
“ Menghimbau kepada masyarkat jangan konsumsi berlebihan, jangan membeli minyak goreng untuk berdagang. Kepada dinas OPD agar meninjau apakah unsur hara cocok untuk tanaman bahan pokok,” ujarnya.
Penulis : Jati
Sumber foto : Koleksi pribadi