- February 28, 2020
- Posted by: Bayu Prabowo
- Category: Artikel

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengeluarkan aturan mengenai penangguhan sementara izin visa untuk tujuan umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi.
Kebijakan tersebut berlaku mulai hari ini, Kamis (27/2/2020).
Terkait hal ini, salah satu pengurus travel haji dan umrah Fazatour Palembang Mgs Abdus Salam mengatakan dirinya merasa kecewa.
“Sebenarnya kecewa juga karena bisa jadi heboh begini kondisinya,” katanya saat dibincangi Tribunsumsel.com, Kamis (27/2/2020).
Dia berharap dengan adanya keadaan seperti ini bisa segera kembali normal.
“Kasihan jamaah yang sudah mempersiapkan keberangkatan untuk ibadahnya. Mudah-mudahan ada solusi terbaik untuk wabah corona ini,” ujar mantan ketua Ikatan Remaja Masjid Agung Palembang ini.
Adanya kejadian ini, pihaknya juga telah menginfokan kepada jamaah yang sudah mendaftar ke Fazatour Palembang.
“Jamaah sudah kami infokan terkait Arab Saudi yang mengeluarkan peraturan penangguhan sementara izin visa untuk tujuan umrah,” jelasnya.
Jadi sekarang ini pihaknya tetap pantau kebijakan pemerintah Arab Saudi.
“Insyaallah jamaah yang sudah mendaftar ke travel kami tetap berangkat umrah,” katanya.
“Kalau pun saat tanggal keberangkatan masih ditutup penerbangan, kami tetap berangkatke saat sudah dibuka kembali izinnya,” ujarnya.
Tertahan di Singapura
Kabar Arab Saudi menghentikan kedatangan jemaah umrah untuk antisipasi penyebaran Virus Corona, membuat kaget banyak orang.
Asmawati, jemaah umrah asal Palembang juga kaget ketika mendapatkan informasi tersebut.
Asmawati saat ini tertahan di bandara Changi Singapura, Kamis (27/2/2020).
Ia kager saat diberitahukan petugas bandara dan pihak maskapai sesaat setelah mendarat jika ada pelarangan masuk ke Saudi Arabia. “Saat ini kami semua, jemaah ditenangkan. Pasti, kan, agak kaget karena di-cancel-nya keberangkatan kami menuju bandara King Abdul Aziz Jeddah,” kata Asmawati.
Sebagai informasi tambahan, Asmawati berangkat umrah bersama suami dan dua anaknya. “Jadi saat ini, detik ini, kami masih terdampar di Singapura dan kemungkinan dari pihak manajemen Singapura kami akan dipulangkan ke Palembang dengan penerbangan esok hari Jumat pukul 17.50 waktu Singapura,” tambah Asmawati.
Dia menjelaskan, bersama rombongan lainnya dia diminta untuk stand by karena masih menunggu informasi lebih lanjut apakah masih akan diterbangkan ke Jeddah atau positif dikembalikan ke Palembang “Kalau misalnya saya pribadi saya ikhlas. Terus saya juga jelaskan sama teman-teman yang mungkin baru berangkat umrah.” “Saya bilang itu kita akan direschedule ulang, hanya pengunduran keberangkatan karena ini di luar dugaan dari pihak perjalanan umrah,” kata dia.
Dia mengungkapkan, juga membantu meyakinkan jemaah yang lain jika memang sudah takdir belum bisa menjalankan ibadah ke tanah suci. “Sudah takdirnya Allah jalannya seperti ini. Cak itu, kan bukan berarti ini ada tipu-tipu atau segala macam,” ujarnya.
Sebelum keberangkatan pagi tadi sebenarnya dia telah menerima berita lewat SMS dan juga tautan berita yang beredar dari grup WhatsApp.
Dia memprediksi, awalnya jemaah yang belum dapat mengurus visa yang tidak bisa berangkat namun tenyata yang sudah berangkat pun alias sudah sampai Jeddah harus putar balik. “Jadi nasib kita yang mau berangkat ini belum tahu nasibnya. yang di dalam sana yang sudah sampai di Saudi Arabia belum bisa keluar. Jadi, tidak ada proses keluar masuknya jemaah yang di King Abdul Aziz.” ujar Asmawati.
Travel Sibuk Urus Pengembalian Dana
Rombongan umrah dari Travel Mega Wisata yang saat ini sudah berada di Singapura dan siap berangkat ke Jeddah, terpaksa batal berangkat dan dipulangkan kembali ke tanah air.
“Satu rombongan jemaah umroh kami terpaksa menginap dulu sementara di hotel di Singapura karena adanya larangan umroh ini,” ujar Direktur Utama Sriwijaya Mega Wisata, Salawati, Kamis (27/2/2020).
Dia mengatakan saat ini sibuk mengurus kegaduhan yang ada sebab terkait penolakan jemaah umroh ini membuat semua calon jemaah umroh yang rencananya akan berangkat dalam waktu dekat semuanya batal.
Pembatalan ini berkaitan dengan tiket yang telah dibayar ke maskapai, hotel yang sudah dibayar dan keselamatan akomodasi lainnya yang juga sudah dibayarkan lebih awal sebagai uang tanda jadi.
Dia mengatakan juga ada calon jemaah haji yang mengkonfirmasi menggenai keberangkatan sehingga benar-benar sibuk.
“Ini lagi sibuk mengurus pengembalian dana dari maskapai dan mengurus pengembalina dana calon jemaah juga,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Utama Biro Travel Sako Holiday Tour & Umroh, Emir Faisal berharap presiden turun tangan dan berbicara langsung dengan Arab Saudi mengenai larangan umroh ini sebab Indonesia bukanlah negara asal virus Corona.
Selain itu menurutnya, Indonesia menjadi negara penyumbang devisa terbesar Arab Saudi karena setiap tahun jutaan jemaah umroh dan haji ke Arab Saudi membayar visa, pajak hotel, akomodasi dan makan, minum juga mobil dan lainnya yang menggerakkan roda perekonomian Arab Saudi. “Kita berharap larangan ini tidak termasuk Indonesia sehingga mendorong pemerintah buka suara dan sehingga akses masuk umroh dan haji bisa dibuka kembali,” ujarnya.
Emir mengatakan meski calon jemaahnya akan berangkat akhir Maret namun dia juga khawatir karena bekerja ekstra menggurus pengembalian dana maskai, hotel dan lainnya juga menginfokan pembatal keberangkatan ke calon jemaah umroh. “Kami lagi mengurus rencana pembatalan ini baik pengembalian tiket dan lainnya sekaligus berharap kemungkinan dibatalkannya larangan masuk ke Arab Saudi tersebut,” ujarnya.
Ayu salah satu calon jemaah umroh mengatakan belum tahu jika ada larangan masuk ke Arab Saudi dan juga belum dihubungi travel umroh tempatnya mendaftar.
Rencananya dia akan berangkat umroh akhir bulan ini. “Belum ada kabar apakah bisa berangkat atau dibatalkan, kalau dibatalkan juga belum tahu apakah uang yang sudah disetor dikembalikan utuh atau terpotong biaya lainnya,” ujarnya (Melisa/SP/ Jati Purwanti/Hartati)
Penulis: Melisa Wulandari