- May 28, 2020
- Posted by: Bayu Prabowo
- Category: Artikel, Ekonomi, Kesehatan
Smart Palembang – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Sumatera Selatan, Herlan Asfiudin mengakui bahwa hal yang menjadi hambatan industri perhotelan untuk meningkatkan okupansi ialah membangun kembali kepercayaan masyarakat dalam hal ini konsumen.
“Kami akui memang saat ini tantangan yang paling berat untuk meningkatkan okupansi hotel adalah membangun kepercayaan dan menghilangkan trauma masyarakat akibat penularan wabah Covid-19,” katanya saat dihubungi Tim Smart Fm Palembang, Kamis (28/05).
Bahkan, lanjut Herlan, disaat ada hotel-hotel di Palembang yang menawarkan harga murah, hal ini juga tidak bisa memberikan pengaruh positif terhadap okupansi hotel.
“Kemarin saya dapat info ada salah satu hotel bintang empat di Palembang yang menawarkan harga menginap seharga 200 ribuan, tapi masih juga tidak berhasil menggaet tamu untuk datang meskipun harga yang ditawarkan terbilang murah,” ungkap Pria yang akrab disapa Babe Herlan ini.
Maka dari itu, ia berharap khususnya kepada Pemerintah Kota Palembang supaya nanti akan ada kebijakan-kebijakan yang dapat membantu meningkatkan okupansi dari industri perhotelan.
“Kita harap setelah wabah Covid-19 ini berakhir akan ada kebijakan-kebijakan yang dapat membantu industri perhotelan khususnya dalam hal meningkatkan okupansi, meskipun sebelumnya Pemerintah Kota sudah memberikan stimulus berupa penundaan pembayaran PLN, PDAM hingga Pajak sampai dengan Juni nanti,” tutupnya.
Penulis : Fernando Oktareza
Sumber Foto : Tribun Sumsel