- May 12, 2020
- Posted by: Bayu Prabowo
- Category: Artikel, Kesehatan, News
Smart Palembang – Jelang masuknya musim kemarau yang diprediksi akan terjadi pada bulan Juni nanti, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Provinsi Sumatera Selatan mengimbau masyarakat supaya mengurangi aktivitas pembakaran di lahan terbuka khususnya lahan gambut.
Hal ini diungkapkan, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Palembang, Nuga Putrantijo, saat dihubungi Tim Smart Fm Palembang, Jum’at (08/05) lalu.
Ia mengatakan, musim kemarau akan terjadi pada bulan Juni mendatang, sedangkan untuk saat ini masih dalam status peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Untuk itu, lanjut Nuga, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktifitas pembakaran lahan supaya terhindar dari fenomena karhutla seperti yang terjadi pada tahun 2015 dan 2019 lalu.
“Beberapa hari lalu kita sudah melakukan rapat bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan agar dapat mempersiapkan siaga darurat karhutla jelang masuknya musim kemarau pada bulan Juni, dan puncaknya terjadi pada bulan September,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Nuga mengungkapkan, durasi berlangsungnya musim kemarau pada tahun ini akan lebih singkat dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
Selain itu, Nuga juga mengimbau kepada masyarakat Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang untuk tetap waspada di musim hujan yang tengah berlangsung saat ini.
“Saya berpesan kepada masyarakat mengurangi dahan-dahan dan ranting pohon yang berpotensi patah disaat terjadi hujan dan angin. Tetap jaga juga kesehatan karena pada masa pancaroba ini terjadi peningkatan penyakit yang signifikan, apalagi saat ini sedang terjadi pandemi corona,” tutupnya.
Penulis : Fernando Oktareza
Sumber Foto : Tribun Sumsel