Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) Baru pulang Dari Masa Observasi dan Karantina di Pulau Natuna

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) Heni Fitriani baru saja pulang dari masa observasi dan karantina di Pulau Natuna, Sabtu (15/2/2020).

Ia satu-satunya warga Sumsel yang ikut rombongan 237 warga negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Pulau Natuna.

Dosen Teknik Sipil ini dikarantina diobservasi di Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad di Natuna sejak 2 Februari 2020. Dijumpai di rumahnya, Heni mengatakan, ia pulang dengan kondisi sehat dan tidak membawa Virus Corona ke tanah air khususnya ke Palembang.

Setelah beristirahat selama beberapa hari di rumah, Heni akan segera menjalani aktivitas biasa dengan mengajar di kampus. “Kami pulang dengan keadaan sehat dan tidak apa-apa. Bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Hal ini ditegaskan dari surat yang dikeluarkan pemerintah.” “Masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya ditemui di kediamannya di Komplek Grand Hill II Residence Kota Palembang, Minggu (16/2/2020).

Heni mengungkapkan, saat berada di karantina dia dan rombongan WNI yang berasal dari Wuhan diperlakukan dengan baik atau sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh WHO.

Makanan dan kebutuhan dasar disediakan pihak pemerintah dengan sangat layak.

Selama di karantina kesehatannya pun dipantau setiap hari oleh petugas kesehatan.

Makan tiga kali sehari, menunya enak-enak, perbaikan gizi lah, olahraga dan beraktivitas biasa. Tapi memang bosan karena biasanya banyak aktivitas ini hanya lebih banyak istirahat.” “Kami bersyukur atas perhatian semua pihak baik pemerintah pusat dan Pemda Sumsel,” ujar perempuan kelahiran Palembang, 6 Mei 1979 ini.

Ibu dua anak ini menjelaskan, sangat bahagia bisa pulang ke Palembang karena bisa segera bertemu dengan keluarganya. Apalagi menurutnya, pihak keluarga besar atau orang-orang yang mengenalnya merasakan kekhawatiran saat dia harus menjalani karantina. “Kami di sana (Wuhan) tidak terlalu ribut sampai kemudian daerah tersebut dinyatakan lockdown (terkunci). Tak lama setelahnya kami dievakuasi ke Natuna,” jelas Heni.

Editor: Wawan Perdana



Leave a Reply