- January 31, 2019
- Posted by: Fernando Oktareza
- Category: Artikel, News
Sebagai bagian dari digitalisasi usaha pempek, hidangan khas Bumi Sriwijaya, hari ini perusahaan aplikasi on-demand kebanggaan Indonesia, GOJEK, menandatangani Perjanjian Kerja Sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang (ASPPEK). David Riston, District Operational Manager GOJEK Palembang dan Yenny Anggraini, Ketua ASPPEK, selaku perwakilan kedua belah pihak, menandatangani MoU tersebut dengan disaksikan oleh Walikota Palembang H. Harnojoyo, S.SoS. dan beberapa perwakilan pejabat pemerintah kota Palembang lainnya. Acara penandatanganan dilakukan bertepatan dengan syukuran perayaan ulang tahun pertama ASPPEK, yang dilaksanakan di rumah dinas Walikota Palembang.
Melalui MoU tersebut, anggota ASPPEK yang terdiri dari seratus dua puluh pengusaha pempek ternama Palembang akan memanfaatkan kemudahan digital dari ekosistem GOJEK yaitu:
- Penggunaan sistem kasir (Point of Sale) NADIPOS di seluruh lokasi penjualan
- Penggunaan metode pembayaran non tunai GO-PAY
- Penggunaan aplikasi pengelolaan usaha merchant GO-BIZ
Pemakaian berbagai inovasi digital dari aplikasi super GOJEK, dapat membantu para pengusaha pempek Palembang dalam mengembangkan, mengontrol, dan mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk kemajuan usaha mereka. Dengan penggunaan NADIPOS dan pembayaran elektronik GO-PAY, semua transaksi akan tercatat sehingga memudahkan pengusaha dalam memonitor usaha mereka. Bagi pengusaha kuliner yang menjadi pengguna GO-BIZ, merek dagang dapat dikenal lebih luas karena konsumen dapat memesan makanan menggunakan aplikasi.
Dalam sambutannya, Walikota Palembang H. Harnojoyo, S.SoS. menyatakan bahwa, “Pemerintah Kota Palembang mendukung keberadaan asosiasi pengusaha seperti ASPPEK, karena kekompakan pengusaha yang tergabung dalam suatu asosiasi akan memudahkan komunikasi antara pemerintah dengan pengusaha.”Beliau juga menyampaikan kebanggaannya atas dikenalnya pempek sebagai salah satu makan Indonesia yang sudah mendunia.
Edy Sutanto, Vice President GOJEK untuk wilayah Sumatera mengatakan, “Sebagai perusahaan teknologi asal Indonesia, kami bangga dapat turut mendukung perkembangan bisnis makanan khas nusantara. Dengan pemanfaatan berbagai teknologi digital dari aplikasi di ekosistem GOJEK, bersama-sama dengan ASPPEK kami men-digitalisasi usaha pempek, yang akan mempermudah pengusaha pempek dalam mengelola bisnisnya.” . Di Palembang, GOJEK tidak hanya menggandeng sektor informal untuk bisa mengakses pendapatan tambahan, tetapi juga agar UMKM dapat memperluas pasarnya. “Dengan menggunakan inovasi digital, banyak UMKM kuliner yang menggunakan aplikasi GOJEK telah merasakan berbagai manfaat, termasuk meningkatnya bisnis mereka,” tambah Edy.
Senada dengan Edy, Ketua ASPPEK, Yenny Anggraini menyampaikan antusiasmenya atas kerja sama ini. “Sesuai dengan tema perayaan ulang tahun pertama kami yaitu “ASPPEK di Era Digital Siap Menjadikan Pempek Mendunia”, kami sebagai pengusaha kuliner tradisional Palembang pun ikut mengikuti perkembangan inovasi digital dengan penggunaan aplikasi GOJEK. Sebagai pengusaha, sangat penting untuk mengikuti perkembangan teknologi jika tidak mau tergerus perubahan.”
Dengan semangat awal bahwa inovasi digital adalah langkah untuk mengembangkan ekosistem ekonomi kerakyatan, kini GOJEK telah berhasil menghubungkan pengguna dengan lebih dari 1 juta mitra pengemudi, lebih dari 300 ribu merchant UMKM, serta lebih dari 30 ribu penyedia layanan lainnya di 178 kota dan kabupaten di Indonesia, termasuk Palembang.
Berdasarkan survey dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) tahun 2017, GO-JEK telah memberikan kontribusi sebesar Rp 8,2 triliun terhadap perekonomian Indonesia yang disumbangkan melalui penghasilan mitra UMKM. Para mitra UMKM ini pun mengalami peningkatan volume penjualan sebesar tiga kali lipat setelah mereka bergabung menjadi merchant GO-JEK.