- July 21, 2020
- Posted by: Bayu Prabowo
- Category: Artikel, Kesehatan
Smart Palembang – Guna mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) seiring masuknya musim kemarau yang diprediksi mencapai puncaknya pada Agustus – September 2020, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan maksimalkan peran Kelompok Pengelolaan Hutan (KPH).
Hal ini diungkapkan, Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Selatan, Syafrul Yunardy, saat dihubungi Tim Smart Fm Palembang, Senin (20/07) kemarin.
Ia mengatakan, saat ini terdapat 14 unit KPH yang melakukan pemantauan di 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan.
“KPH ini adalah Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdalkarhutla) yang terdiri atasi 15 orang dalam tiap regunya, mereka sudah berada di pos pamantauan area hutan wilayah masing-masing,” katanya.
Syafrul mengatakan, seiring meningkatnya jumlah titik panas di Sumsel, saat ini regu-regu KPH mulai memantau lokasi-lokasi yang rawan terjadi Karhutla.
“Regu-regu KPH sudah kita tugaskan, terutama di lahan gambut area hutan yang Tinggi Muka Air (TMA)-nya terpantau mulai turun, sehingga perlu dilakukan pengaturan atau Water Level Management agar gambut tetap lembab,” katanya.
Selain itu, sebagai upaya membantu perusahaan di wilayah hutan dalam upaya pemadaman, kata dia, setiap regu dilengkapi peralatan pemadaman untuk mencegah api meluas.
“Regu KPH juga bertugas memperluas sosialisasi dan penyuluhan ke desa-desa sekitar hutan agar tidak melakukan aktifitas bakar dan agar bersedia memadamkan api jika terjadi kebakaran yang meluas,” ujarnya.
Pihaknya juga sudah meminta perusahaan agar menyiapkan posko, regu dan peralatan sendiri supaya pemadaman bisa lebih cepat.
Penulis : Fernando Oktareza
Sumber Foto : Kompas.com