- February 9, 2019
- Posted by: Achmad Aulia
- Category: Edukasi, Inspirasi, News
Para calon legislatif (caleg) beradu gagasan dan pemikiran dalam menentukan program kerja jika terpilih menjadi wakil rakyat.
Hal itu dikemas dalam kegiatan Ngobrol Politik (Ngompol) bersama RMOL Sumsel yang mengangkat tema #YakinKamiLebihBaik, Sabtu (9/2/2019) di Meet Up Cafe.
Sesuai tema, panita menghadirkan calon-calon baru dari berbagai tingakatan.
Seperti dari Caleg DPR RI mengundang Caleg Perindo yaitu Samuel Hutabarat.
Kemudian DPRD Sumsel, Caleg dari PKS Mgs Ahmad Fauzan dan DPRD Palembang yaitu dari Caleg Golkar Yustin Kurniawan.
Sedangkan, narasumber atau pengamat politik yaitu Dr Joko Siswanto selaku Rektor Universitas Taman Siswa Palembang dan moderator adalah Dr Bagindo Togar.
Pemilihan legislatif (Pileg) 2019 khususnya di Palembang sudah mulai nampak ragam persiapannya.
Berbagai latar belakang para caleg cukup menarik perhatian.
Ngobrol politik ini juga sekaligus mencari rekam jejak dan kapasitas mereka di dunia politik sekaligus memberikan pembelajaran politik bagi konstituennya.
Dalam diskusi ini, ketiga para calon wakil rakyat ini sangat setuju untuk berkontestasi politik secara sehat. Bahkan ketiganya menolak untuk melakukan money politics yang menjadi akar masalah.
Pengamat Politik, Joko Siswanto menilai, meski bukan perkara mudah untuk mengenalkan diri pada masyarakat, semangat dari ketiga orang yang baru berkecimpung di dunia politik ini bisa dibilang patut diapresiasi.
“Tentu para caleg ini menjadi muka baru dalam perpolitikan di Sumsel, sehingga nanti terpilih benar-benar menjalankan visi dan misi sesuai janjinya,” ujarnya.
Selain itu wakil rakyat juga harus tahu kebijakan daerah harus berpihak kepada masyarakat.
Dalam diskusi ini, Mgs Ahmad Fauzan yang maju dari kalangan ulama pun secara blak-blakan tingkat money politic sudah dirasa.
Hal itu membuat dirinya pesimis bisa duduk di kursi DPRD Sumsel.
“Ya awalnya kita serius, tapi setelah kita turun, ada yang buat saya pesimis,” ujarnya.
Sedangkan, Yustin caleg dari Golkar ini mengaku siap berjuang dan menampung aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya seperti untuk memperjuangkan intensif guru TPA.
“Pentingnya pendidikan akhlak itu yang membuat saya untuk memperjuangkan, saya ingin seluruh anak bangsa bisa membaca Alquran, maka dari itu saya optimis dengan menjadi wakil rakyat seluruh aspirasi yang sudah saya tampung akan diwujudkan,” ungkapnya.
Sementara, Samuel Hutabarat mengaku ditunjuk oleh partainya untuk mengisi slot dapil Sumsel menuju Senayan.
Meskipun begitu, ia sudah memahami seluk beluk Sumsel apabila terpilih ia akan memperjuangkan sesuai janjinya.
“Ya saya tidak banyak janji, karena janji adalah utang, maka dari itu seperti yang disampaikan oleh pak Sujarwoto dan ibu Anita, jangan banyak berjanji tapi berbuat,” ungkapnya.
Ketiganya sepakat dalam Pileg ini harus bersaing secara sehat. Sebab menjadi wakil rakyat adalah tanggung jawab besar demi kesejahteraan masyarakat.
Panitia Ngobrol Politik RMOL Sumsel, Erik Okta Subadra mengakui, pihaknya konsen terhadap perkembangan politik di Sumsel.
Diskusi politik dengan menghadirkan narasumber dan pengamat politik dinilai menjadi sarana penyampaian informasi agar masyarakat tahu bahwa sosok-sosok yang ditampilkan ini adalah calon wakil mereka.
“Gelaran diskusi ini akan terus dilakukan, dan rencana nanti akan digelar kembali,” ungkapnya.