- February 15, 2020
- Posted by: Bayu Prabowo
- Category: Artikel
Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Palembang mencatat perkembangan pasar modal di Sumatera Selatan pada tahun 2019 kemarin mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan BEI Palembang Hari Mulyono dalam Workshop Pasar Modal yang diikuti awak media Sumsel di Lynne Caffe, Jum’at (14/02) kemarin.
Menurutnya pertumbuhan yang signifikan ini terjadi dari sisi pertambahan investor pasar modal khususnya saham.
“Sebelumnya pada tahun 2018 pertumbuhan investor sebanyak 4.333 dan pada tahun 2019 bertambah menjadi 5.995 investor baru dengan pertumbuhan transaksi yang sangat signifikan,” ungkap Hari.
Pertumbuhan investasi pasar saham di Sumsel memang masih didominasi di Kota Palembang yang hampir menguasai 70 persen. Namun bukan berarti kabupaten kota tidak memiliki kontribusi. Dari data BEI beberapa kabupaten kota masyarakatnya sudah mulai melek dan tertarik berinvestasi di pasar saham seperti OKU, Banyuasin, Muba dan Muara Enim.
“Kota Palembang investor mencapai 14.006 disusul muara enim 1.191, Oku 856 banyuasin 545, dan Muba 465 investor,” katanya.
Lompatan terjadi karena kemudahan dalam membuka rekening efek yang diberikan oleh BEI. Bursa juga sudah bekerjasama dengan penggunaan data dari tabungan rekening di bank untuk membuka rekening efek.
Ia pun menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya kalangan millenial, bahwa sudah saatnya belajar lebih intens mengenai pasar modal.
“Sekarang adalah waktu yang pas untuk belajar mengenai pasar modal, karena pasar modal merupakan sarana investasi yang sangat terjangkau dan efektif jika dilakukan dengan benar,” tutupnya.