- December 23, 2019
- Posted by: Fernando Oktareza
- Category: Inspirasi, News
Smart Palembang – Guna mengantisipasi masuknya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 di kalangan millenial, Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumbagsel menggelar seminar akhir tahun dengan tema “Resolusi Deradikalisasi pada Kalangan Kaum Millenial”.
Acara yang berlangsung di Aula Fakultas Adab UIN Raden Fatah Palembang, Senin (23/12) dihadiri Narasumber Dr Ega Mandala dari BINDA Sumsel, Dr Munir dari FKPT Sumsel, Dr Muhamad Sadi Is dari Praktisi Hukum, Bambang selaku Ketua Umum HMI Badko Sumbagsel dan H Donny Meilano dari Aktivis Muslim serta di pandu oleh Moderator Faturrahman atau yg akrab di sapa Bung FK.
Dalam sambutannya Bambang menyampaikan, bahwa maksud dari seminar hari ini adalah untuk menemukan jurus jitu atau strategi taktik bagi kaum millenial untuk mengenali kemudian mengantisipasi dirinya dari paham-paham ideologi yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila dan UUD 1945.
Sementara itu, H Donny Meilano menyampaikan bahwa radikalisme tidak boleh secara terus menerus di sangkut paut dengan Islam karena Islam tidak pernah menganjarkan untuk bertentangan dengan Ideologi Pancasila.
“Dari sejarahnya, Muhammad SAW sampai khalifatul rasyidin telah menunjukan bagaimana bersikap menghargai satu sama lain, bersikap dalam suatu kehidupan ditempat tertentu dan Islam sangat mengkedepankan tindakanw bertabayyun dalam menanggapi segala informasi,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Dr Ega Mandala menyampaikan bahwa Millenial yang cerdas adalah orang muda yang berpikir kritis dan berargumentasi dengan basic data ilmiah.
“Banyak sekali mantan terorisme itu berusia muda dan Alhamdulillah dengan konsep Deradikalisasi yang di adakan seperti ini mereka-mereka dulu yang sempat anti diskusi akhirnya membuka diri untuk dialog dengan siapapun pada akhirnya mereka-mereka itu menemukan kesimpulan bahwa Paham Pancasila adalah Ideologi final yang mengikat bagi kehidupan bernegara dan berbangsa,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr Muhammad Sadi Is beranggapan aspek keadilan dan kesenjangan ekonimi juga menjadi faktor lahirnya kelompok-kelompok radikal bahkan individu yang radikal dan ekslusif.
“Tentu tugas kita semua Bagaimana memberikan rasa keadilan dalam bertindak dan bersikap serta bersama-sama mewujudkan keadilam ekonomi,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Dr Munir mengatakan, Millenial harus ada jiwa Sadar Kritis bersikap tabayyun, pendalaman pengetahuan Agama sangat menompang bagi mental Kaum Millenial.
“Maka dari itulah saat ini Millenial kita harapkan kesadarannya akan bertambah konstruktif dalam melihat informasi yang didapatkannya,” tuturnya.
Sementara itu, Heldi bagja sebagai ketua pelaksanaan seminar Deradikalisasi dalam wawancaranya dengan media-media menyebutkan bahwa Acara seminar dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari berbagai kampus bahkan ada yang dari OKP dan Ormas yang ada di kota Palembang.
“Kita juga memberikan ratusan doorprize untuk peserta yang beruntung dan 3 buah buku Tokoh Islam untuk 3 Peserta yang bertanya, bahkan kita juga menyediakan sertifikat untuk para peserta yang mengikuti acara ini,” tutupnya.